HPI Mabar harapkan pemerintah perhatikan nasib pramuwisata
Kupang (ANTARA) – Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sebastian Pandang, berharap, pemerintah memperhatikan nasib para pramuwisata di daerah itu yang terdampak pandemi COVID-19.
“Sejak awal Maret 2020 sampai sekarang ini semua pramuwisata di Manggarai Barat kehilangan pekerjaan akibat aktivitas wisata yang lumpuh karena pandemi ini,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (6/7).
Ia mengatakan sedikitnya sekitar 265 pramuwisata yang terdata beroperasi di daerah wisata Manggarai Barat yang terkenal dengan destinasi unggulan Taman Nasional Komodo itu kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.
Menurut Sebastian, meskipun NTT sudah menerapkan normal baru pada 15 Juni dan semua destinasi wisata kembali dibuka namun kondisi pariwisata di daerah itu masih lesu karena tidak ada permintaan untuk perjalanan wisata.
“Teman-teman pramuwisata di sini untuk saat sekarang belum sama sekali melayani pesanan untuk perjalanan wisata,” katanya.
Ia mengatakan dalam kondisi seperti itu, pemerintah baik di pusat maupun daerah, perlu memberikan perhatian khusus bagi para pramuwisata berupa bantuan langsung ataupun stimulus lainnya agar bisa bertahan menghadapi pandemi.
“Seperti halnya profesi ojol (ojek online) juga kan dapat bantuan dari pemerintah. Kami berharap untuk pramuwisata juga bisa diintervensi,” katanya.
Pihaknya juga akan menyampaikan aspirasi itu saat pertemuan secara virtual bersama kementerian terkait yang dijadwalkan pada 9 Juli mendatang.
“Prinsipnya kami sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk pelaku wisata ini karena memang tidak bergerak sama sekali dengan kondisi pariwisata yang lesu akibat pandemi COVID-19 ini,” katanya.